Sabtu, 27 April 2013

pasar persaingan monopolistik



I.     PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
A.       Konsep Dasar
Pasar persaingan monopolistik didefinisikan sebagai suatu keadaan pasar dimana terdapat banyak produsen yang memasarkan suatu produk yang memiliki kegunaan inti yang sama, namun berbeda dalam brand loyalty dan pelayanan (service).
Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik :
a)        Banyak produsen dalam satu industri.
b)        Bebas masuk dan keluar (free entry and exit).
c)        Produk berbeda corak (differentiated product).
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
a)        Produk yang terdiferensiasi (differentiated product).
b)        Jumlah perusahaan banyak dalam industri (large number of firms).
c)        Bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit).

B.       Keseimbangan Jangka Pendek
Keseimbangan perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik terjadi apabila syarat MC = MR terpenuhi. Karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli.
C.       Keseimbangan Jangka Panjang
Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang pada pasar persaingan monopolistik ditandai oleh LMC = SMC = MR. Dalam jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya memperoleh laba normal. Hal ini terjadi karena pada pasar persaingan monopolistik tidak ada hambatan yang berarti bagi masuknya perusahaan baru sehingga bagian pasar (market share) setiap perusahaan akan semakin mengecil. Semakin banyak perusahaan baru masuk kedalam suatu industri, semakin besar kapasitas produksi, sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh laba normal.
D.       Efek Kapasitas dan Efisiensi Jangka Panjang
Pada pasar persaingan monopolistik perusahaan cenderung berproduksi dibawah kapasitas optimum jangka panjang (tingkat output dimana LAC minimum). Ini berarti bahwa pada persaingan monopolistik akan terjadi ekses kapasitas, yaitu perusahaan menghasilkan output kurang dari tingkat output optimum jangka panjang. Faktor yang mendorong perusahaan berkecendrungan demikian adalah untuk memperoleh laba yang lebih besar dari laba normal. Sebab jika perusahaan berproduksi pada tingkat output optimal jangka panjang, perusahaan hanya akan memperoleh laba normal. Implikasi dari kecendrungan ini adalah pada pasar persaingan monopolistik konsumen akan membayar dengan harga yang lebih tinggi dan dalam jumlah yang lebih sedikit.
sumber: makalah kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar