PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MENURUT BEBERAPA TOKOH
1. Kepemimpinan adalah pengaruh
antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and
Nassarik).
2. Kepemimpinan adalah sikap
pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses
yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
(Rauch & Behling).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan
seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati
segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses
yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan
kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques).
6. Kepemimpinan adalah mempengaruhi
atau mendapatkan pengikut (John C. Maxwell). Dalam kasus ini, dengan sengaja
mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan
dalam kelompok atau organisasi.
7. Kepemimpinan adalah bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus
(Young).
8. Kepemimpinan sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu
yang membedakan dirinya dengan pengikutnya (Moejiono, 2002).
9. Para ahli teori sukarela (compliance
induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
10. Kepemimpinan merupakan kemampuan
individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang-orang
memberikan kontribusi terhadap keefektivan dan kesuksesan organisasi (House et
al, 1999).
11. Kepemimpinan merupakan proses
membangun rasa atas apa yang dilakukan bersama sedemikian rupa sehingga
orang-orang memahami apa yang dilakukan dan bertanggungjawab (Drath &
Palus, 1994).
12. Kepemimpinan merupakan kemampuan
untuk menapaki budaya dan secara evolusioner mulai berusaha mengubah
proses-proses sehingga lebih adaptif (E.H.Schein, 1992).
13. Kepemimpinan adalah menyangkut
pengartikulasian visi, pembentukan nilai-nilai, dan menciptakan lingkungan
sehingga segala sesuatunya dapat diselesaikan (Richards & Engle, 1986).
14. Kepemimpinan merupakan latihan
(exercise) yang memobilisasi orangorang secara institusional, politik,
psikologis, dan sumberdaya lain sedemikian rupa, untuk membangkitkan,
mengikutsertakan, dan memuaskan motif-motif para pengikut (Burns, 1978).
15. Kepemimpinan adalah peningkatan
pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis
terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn, 1978).
TIPE PRILAKU
KEPEMIMPINAN DAN GAYA PEMIMPIN
Kreiner menyatakan bahwa kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya
secara sekarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa kepemimpinan
adalah usaha untuk mempengaruhi individual lain atau kelompok. Seorang pemimpin
harus memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian
dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Genetic
Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa
sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang
pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas
kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki
antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang
harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa
dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin harus
memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat alam
seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang.
Behavioral Theory
Karena ketyerbatasan peramalan efektivitas
kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk
meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas
kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana
perilaku seorang untuk memimpin secara efektif.
a. Authoritarian, Democratic & Laissez FairePenelitian ini dilakukan oleh Lewin, White & Lippit pada tahun 1930 an. Mereka mengemukakan 3 tipe perilaku pemimpin, yaitu authoritarian yang menerapkan kepemimpinan otoriter, democratic yang mengikut sertakan bawahannya dan Laissez – Faire yang menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.
b. Continuum of Leadership behavior.
Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt memperkenalkan continnum of leadership yang menjelaskan pembagian kekuasaan pemimpin dan bawahannya. Continuum membagi 7 daerah mulai dari otoriter sd laissez – faire dengan titik dengan demokratis.
c. Teori Employee Oriented and Task Oriented Leadership – Leadership style matrix.
Konsep ini membahas dua orientasi kepemimpinan yaitu
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana perilaku pemimpinnya dalam penyelesaiannya tugasnya memberikan tugas, mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil pelaksanaan tugas.
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai akan ditandai dengan perilaku pemimpinnya yang memandang penting hubungan baik dan manusiawi dengan bawahannya.
Pembahasan model ini dikembangkan oleh ahli
psikologi industri dari Ohio State University dan Universitas of Michigan.
Kelompok Ohio mengungkapkan dua dimensi kepemimpinan, yaitu initiating
structure yang berorientasi pada tugas dan consideration yang berorientasi pada
manusia. Sedangkan kelompok Michigan memakai istilah job-centered dan
employee-centered.
d. The Managerial GridTeori ini diperkenalkan oleh Robert R.Blake dan Jane Srygley Mouton dengan melakukan adaptasi dan pengembangan data penelitian kelompok Ohio dan Michigan.
Tipe-tipe kepemimpinan
A. Tipe instruktif,
tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Ciri-cirinya ;
* Pemimpin memberikan pengarahan tinggi dan rendah dukungan.
* Pemimpin memberikan batasan peranan bawahan.
* Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa, bilamana, dimana, dan bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya.
* Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata dilakuakn oleh pemimpin.
* Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin
B. Tipe konsultatif,
Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi
yang cukup besar serta penetapan keputusan-keputusan dilakukan oleh pemimpin.
Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan
memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan
tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas
pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin.
Ciri-cirinya :
* Pemimpin memberikan baik pengarahan maupun dukungan tinggi.Ciri-cirinya :
* Pemimpin mengadakan komunikasi dua arah dan berusaha mendengarkan perasaan, gagasan, dan saran bawahan.
* Pengawasan dan pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.
C. Tipe partisipatif,
Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama
terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua arah
makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan secara intensif
terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan masalah dan
mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan
telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan
tugas.
Belum lama ini Indonesia dihangatkan
oleh ramainya pemilukada Gubernur 2012 di ibukota DKI Jakarta. Pasangan
cagub-cawagub Jokowi-Ahok, yang akhirnya tampil sebagai pemenang, sempat
digoyang oleh isu SARA, di mana Ahok yang merupakan etnis Tionghoa dan beragama
Kristen Protestan alias termasuk kaum minoritas, dianggap kurang tepat memimpin
DKI yang notabene dihuni mayoritas penduduknya suku Betawi-Jawa dan beragama
Islam.
Kisah kemenangan kaum minoritas ini
sejatinya bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya di belahan dunia
lainnya, hal ini pernah terjadi, bahkan tidak hanya sekali. Berikut ini 6
contoh tokoh dari kaum minoritas di suatu negara atau daerah, yang kemudian
berhasil terpilih menjadi pemimpin di wilayah tersebut :
NAMA TOKOH YANG BERHASIL DALAM
KEPEMIMPINAN NYA
1.
Barack Obama
Tanggal 4 November 2008 menjadi tanggal yang
bersejarah bagi Negara adidaya Amerika Serikat. Pada tanggal
tersebutlah, negara yang selama ini mengklaim sebagai Negara demokrasi terbesar
di dunia itu untuk pertama kalinya memiliki Presiden yang berasal dari
ras kulit hitam, ras yang selama ini sering dianggap kelas dua di negara
tersebut dan dalam sejarahnya pernah dianggap sebagai bangsa budak. Adalah
Barack Hussein Obama Jr., pria yang sukses menciptakan sejarah besar tersebut.
Dalam Pemilu presiden A.S tahun 2008 tersebut, Obama yang dijagokan oleh partai
Demokrat mengalahkan John McCain, calon dari partai Republik dengan perolehan
suara yang cukup telak, 365 berbanding 173 electoral votes. Obama adalah
putra dari seorang imigran asal Kenya, dan sewaktu kecil pernah tinggal di
Indonesia, tepatnya di daerah Menteng Dalam Jakarta.
2.
Alberto Fujimori
Sosok yang kontroversial ini adalah pria keturunan
Asia pertama yang menjadi kepala negara di Amerika Latin, ketika dirinya
sukses terpilih sebagai Presiden Peru pada tahun 1990. Kemenangannya
saat itu bersama partainya yang relatif baru, Cambio 90, dinilai sangat
mengejutkan. Fujimori adalah putra dari pasangan imigran asal Jepang yang
pindah ke Peru pada sekitar tahun 1934. Jumlah keturunan Jepang sendiri di Peru
hanyalah berkisar 0,3 % dari total jumlah penduduk negara tersebut. Masa
kepemimpinannya selama satu dekade dari 1990 hingga 2000 melahirkan banyak
prestasi sekaligus juga kontroversi. Fujimori sukses melindungi Peru dari
ancaman terorisme dan juga menyelamatkan negara yang beribukota di Lima itu
dari krisis ekonomi. Namun, dia juga disebut melakukan pelanggaran HAM dalam
upaya membersihkan pemberontak sayap kanan, yang menyebabkan ribuan orang tewas
selama kurun waktu 10 tahun. Pria yang pernah menjadi rektor ini juga terlibat
dalam berbagai skandal, di antaranya skandal mata-mata pada Pemilu 1995,
skandal Motensino, serta tragedi penyanderaan di kedubes Jepang di Lima pada
tahun 1996-97. Fujimori sempat ditahan di Chile pada 2005, diekstradisi dari
sana dua tahun kemudian, hingga akhirnya pada 2009 lalu divonis 25 tahun
penjara atas dugaan pelanggaran HAM. Karir politiknya kini diteruskan oleh
putrinya, Keiko Fujimori.
3.
Basuki Tjahja Purnama
Dari dalam negeri, salah satu contoh sosok yang
sukses menembus dominasi mayoritas dalam pemilihan umum adalah Basuki Tjahja
Purnama, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok. Ahok, yang notabene
berasal dari etnis Tionghoa dan beragama Kristen, secara
mengejutkan berhasil memenangi pemilukada Bupati kabupaten Belitung Timur
tahun 2005. Padahal, Belitung Timur selama ini dikenal sebagai basis dari
Masyumi dan pada Pemilu 2004 dikuasai oleh Partai Islam. Selama menjabat
sebagai bupati, pria bernama asli Zhong Wan Xie ini berhasil membangun kabupaten
Belitung Timur dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga,
sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan berbagai jalan, hingga perbaikan
berbagai prasarana serta pelayanan publik lain. Ahok sempat dicalonkan sebagai
calon gubernur Bangka Belitung pada pemilukada 2007 namun gagal. Terakhir, Ahok
maju sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo alias
Jokowi pada pemilukada 2012, dan sukses tampil sebagai pemenang.
4.
Bobby Jindal
Selain Barack Obama, dalam institusi yang
lebih rendah (tepatnya tingkat negara bagian/State), terdapat pula tokoh
dari etnis minoritas yang berhasil menjadi pemerintah di A.S. Adalah Bobby
Jindal, seorang keturunan India yang sukses terpilih sebagai Gubernur
negara bagian Louisiana pada tahun 2008 lalu. Yang menarik, jumlah
keturunan India di Louisiana sendiri hanya sekitar 0,2 % dari total jumlah
penduduknya. Jumlah tersebut bahkan masih kalah dari keturunan Asia lain
seperti Vietnam dan China, yang juga tak mencapai 1%. Jindal bahkan konon
sempat dicalonkan menjadi calon wakil presiden dari partai Republik pada 2008
lalu, dan diisukan kembali dicalonkan untuk pilpres A.S pada 2012 ini. Selama
menjabat gubernur, bapak muda kelahiran 10 Juni 1971 ini terbilang sukses
menangani masalah kesehatan dan bencana alam di Louisiana.
5.
Manmohan Singh
Di Indonesia, penganut agama Sikh mungkin
jumlahnya masih sangat sedikit, sehingga tak heran jika banyak yang belum
mengenal agama ini. Di negara asalnya sendiri, India, penganut agama yang mewajibkan
umatnya yang lelaki untuk mengenakan sorban ini pun jumlahnya masih tergolong
sangat minoritas, yaitu sekitar 1,9% dari total jumlah penduduk India per 2001
atau kurang lebih 19 juta jiwa. Namun, jangan kaget apabila perdana menteri
India saat ini (2012) menganut agama tersebut. Manmohan Singh, seorang lelaki
paruh baya kelahiran tahun 1932, adalah Perdana Menteri India pertama
yang beragama Sikh. Hal ini terjadi setelah Lok Sabha (DPR-nya India)
hasil Pemilu 2004 menetapkan Manmohan sebagai perdana menteri India yang baru
menggantikan Atal Bihari Vijpayee. Keputusan ini diambil berdasarkan reputasi
pria asal Punjab ini yang bersih dari korupsi, di tengah maraknya korupsi di
kalangan sejumlah pejabat India lainnya.
6.
Noor Hassanali
Siapapun umat Muslim yang merindukan
kembalinya kejayaan Islam di dunia, mungkin perlu belajar banyak dari tokoh satu
ini, yang justru nyaris tak terdengar namanya : Noor Hassanali. Hassanali
adalah Presiden Trinidad-Tobago pertama yang beragama Islam, yang
sekaligus menjadikan dirinya sebagai Muslim pertama dan satu-satunya yang
pernah menjadi presiden di negara barat, yang notabene berpenduduk mayoritas
non-Muslim. Hassanali berkuasa di negara yang terletak di kepulauan Karibia
tersebut selama satu dekade antara 1987 hingga 1997. Pria kelahiran 1918 ini
disebut sebagai tokoh paling netral, ramah, dan disegani dalam sejarah
perpolitikan di Trinidad-Tobago. Selama menjabat sebagai presiden,
pemerintahannya dikenal nyaris tanpa cela, jujur dan amanah, serta merakyat.
Hal ini menyebabkannya sangat populer di mata rakyat, hingga mampu terpilih
untuk dua kali periode. Pada tahun 2003 lalu, Hassanali mempublikasikan
kumpulan pidatonya dalam buku berjudul ‘Teaching Words’. Mantan pengacara ini
wafat pada tanggal 25 Agustus 2006.
Sumber : http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/12/pengertian-kepemimpinan-menurut-para.html,
http://hyrra.wordpress.com/2011/05/16/teori-tipe-kepemimpinan/,
http://kakjoemendongeng.blogspot.com/2012/09/6-tokoh-kaum-minoritas-yang-berhasil.html