Essay
merupakan bentuk penulisan bebas tentang suatu karangan yang menceritakan suatu
kisah berdasrkan kisah nyata atau fiktif ke dalam suatu paragraf dengan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
A.
Bagian
Dari Sebuah Essay
Sebuah
esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Pertama,
pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek
bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis
tersebut.
Kedua,
tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
Ketiga,
adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang
subyek yang dinilai oleh si penulis.
B.
Langkah
– Langkah Dalam Pembuatan Essay
Jika
dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut:
·
Menentukan
tema atau topik
·
Membuat
outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
·
Menuliskan
pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
·
Menulis
tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas,
kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca
untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita
harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
·
Membuat
paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan
kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis
esai tersebut.
·
Menuliskan
kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus
memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena
memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di
media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
·
Jangan
lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa
mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis
sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
C.
Contoh
Penulisan Essay
“KENANGAN TENTANG KEMATIAN KAKEK”
Semua
bermula dari hari dimana keadaan masih baik – baik saja. Kakek saya yang sedang
terbaring sakit di rumah sakit begitu antusias dengan pernikahan salah satu
kakak saya yang merupakan cucu pertama yang akan menikah. Kakek saya menahan
rasa sakit di bagian tulang belakang nya selama berminggu – minggu hingga dia
merasa tidak dapat menahan rasa sakit yang di deritanya tersebut hingga pada
akhirnya beliau meminta untuk di operasi seminggu sebelum hari pernikahan kakak
saya.
Operasi
yang dilakukan selama lebih dari 12 jam tersebut berjalan sukses dan berhasil
dengan baik. Akan tetapi, pada malam hari dimana saya sedang berada di rumah
bersama adik saya, di saat itu tersebar kabar bahwa kakek saya telah tiada
karna di sebabkan oleh adanya komplikasi pada penyakit lain yang ada di dalam
tubuh kakek saya. Semua keluarga besar sangat terpukul pada hari itu.
Sebagai
keluarga Batak yang terdiri dari anggota keluarga yang cukup besar maka sudah
bagian dari tradisi untuk mengadakan pesta besar – besaran untuk mengenang
kepergian beliau sebagai sosok ayah, kakek, dan orang yang paling bijak serta
karakter yang paling dituakan di keluarga. Acara untuk mengenang almarhum di
selenggarakan selama 3 hari berturut – turut hingga hari pernikahan kakak yang
sudah di rencanakan dari jauh hari telah tiba.
Dikarnakan
undangan yang telah disebar dan kematian kakek yang mendadak maka acara
pernikahan tetap di lanjutkan. Acara pernikahan kakak berjalan dengan lancar
dan meriah walaupun jasad kakek tercinta masih disemayamkan di rumah duka. Setelah
acara pernikahan dan resepsi selesai diadakan selama 2 hari berturut – turut maka
tiba pada hari pemakaman jasad kakek di salah satu pemakaman di Cibubur.
Sebelum
di makamkan jasad kakek di bawa ke gereja tempat dulu beliau selalu beribadah
setiap minggunya. Disana kami mengadakan penghormatan dan ibadah mengenang
kakek untuk terakhir kalinya dan pada hari itu semua orang menggunakan pakaian
berwarna hitam. Setiap anggota keluarga terlihat begitu sedih terutama nenek
saya yang sejak hari kematian kakek saya, beliau selalu terdiam dan menangisi
kakek yang telah tiada.
Siang
itu merupakan hari terakhir saya melihat jasad kakek saya yang telah memberikan
begitu banyak kenangan terhadap hidup saya sejak saya masih kecil. Peti mati
berwarna putih berhiaskan tanda salib di atasnya itu kemudian di tutupi oleh
tanah merah dan di hiasi oleh taburan bunga di atas makamnya yang diberikan
oleh semua anggota keluarga yang menyayangi beliau.